Kamis, 14 Mei 2009

pria dan wanita

Cinta pria dan wanita sangat berbeda

Seorang wanita mengorbankan segalanya

dan mencintai dengan sungguh-sungguh

Kaum pria tak punya kekuatan mencintai seperti itu.

Aku ingin menjadi seorang yang rela berkorban untuknya

Seseorang yang matanya memancarkan kebenaran

dengan kata-kata penuh kesopanan

Seorang laki-laki yang tulus berkorban untuknya dan mencintainya dari lubuk hati

Seseorang yang tak peduli dia gadis mana

karena aku hanya seorang pemuda kerdil dari pulau yang kecil

Ku hanya pecinta yang ingin dicinta

menginkan wanita di dalam jiwa tak hanya kepuasan raga.

cinta

Cinta adalah kata tanpa benda namun untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari. Cinta merajut semua emosi manusia dalam berbagai peristiwa kehidupannya, begitu agung tapi juga terlalu rumit untuk diartikan.

Pencinta

Kau adalah milikku sepenuhnya dalam imajinasi

Namun kau hampa dalam sadarku

Tidak jua ada dan tak kan pernah nyata.

Aku tak ingin menyakiti dengan memiliki

Bahkan aku tak ingin ingin mengawali jika harus mengakhiri

Kan kutempatkan tangismu sejauh mungkin

Bahagiaku bukanlah dengan memilikimu

Namun dengan membahagiakanmu.

Aku hanyalah pencinta bukan penggila

Pencinta mungkin saja gila

Namun penggila tak selamanya cinta.

Hmm…

Aku menyukai siksaan dalam cinta

Telah lama kutenggelam dalam samuderanya

Tiada penyesalan jika memang harus mati untuknya.

KEBENARAN

Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:

"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah

Tidak di bumi, langit atau singgasana.

Ini kepastian, wahai kekasih:

Aku tersembunyi di kalbu orang yang beriman.

Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini."

Selasa, 12 Mei 2009

Bakti

Rasulullah pernah ditanyai oleh istrinya, Aisyah, “siapakah yang paling berhak diperhatikan oleh seorang wanita?” beliau menjawab, “suaminya.” “kalau yang harus diperhatikan oleh laki-laki?” Tanya Aisyah lagi. Beliau menjawab “Ibunya”


Saat sudah menikah, seorang wanita menjadi milik suaminya. Kewajibann untuk berbakti kepada orang tua, beralih kepada suaminya. Bukan berarti seorang wanita tidak lagi diwajibkan berbuat baik kepada orang tuanya, namun skala prioritasnya beralih dari orang tua kepada suami. Namun tidak demikian dengan anak laki-laki. Sesudah menikah orang yang harus diperhatikan pada prioritas utama tetap orang tuanya, terutama sekali ibunya.

Ibnu Taimiyyah menjelaskan: “kalau seorang suami mengajak istrinya pindah rumah lalu orang tua si istri melarang, maka si istri wajib mematuhi suaminya.”

Birrul Walidain

Al-Imam Adz-Dzahabi menjelaskan bahwa Birrul Walidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban:

  1. Menaati segala perintah orang tua kecuali dalam maksiat.
  2. Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau yang diberikan oleh orang tua.
  3. Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan.

Bakti kepada ibu

Ada seorang laki-laki datang menemuai Ibnu Abbas, lalu menuturkan kisahnya: “aku mencintai seorang wanita, lalu meminangnya, namun dia menolak. Setelah itu datang laki-laki lain meminangnya, ternyata dia mau. Sungguh aku merasa cemburu, sehingga aku membunuhnya. Duhai, apakah aku berkesempatan untuk bertaubat?” Ibnu Abbas balik bertanya: “apakah ibumu masih hidup?” laki-laki itu menjawab “tidak.” Ibnu Abbas berkata: “ kalau begitu bertaubat saja kepada Allah, dan beramallah sebisamu.” Ada orang yang hadir disitu bertanya kepada Ibnu Abbas: “kenapa engkau menanyakan tentang ibunya?” Ibnu Abbas menjawab: “aku tidak mengetahui adanya suatu amalan yang lebih mampu mendekatkan diri seseorang kepada Allah, selain berbakti kepada seorang ibu.”

Tentang balasan

“Balasan yang didapat seorang hamba sesuai dengan kapasitas amal pernuatannya.”

“dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…. (Q.S. Al-An’aam : 164)

suci-bakti

Dari abu hurairah diriwayatkan bahwa rasulullah bersabda:

“Peliharalah kesucianmu dari godaan wanita, niscaya istri-istrimu juga akan menjaga kesuciannya. Berbaktilah kepada orang tua, niscaya anak-anakmu akan berbakti pula kepadamu.”

Senin, 11 Mei 2009

KAU DAN AKU

Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung, Kau dan Aku;

Dalam dua bentuk dan dua wajah -- dengan satu jiwa,

Kau dan Aku.

Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian

Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.

Bintang-bintang Surga keluar memandang kita --

Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.

Kau dan Aku, dengan tiada 'Kau' atau 'Aku',

akan menjadi satu melalui rasa kita;

Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.

Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita --

Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.

Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini ...

Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan --

Kau dan Aku.

TULISAN DI BATU NISAN JALALUDDIN AR-RUMI

Ketika kita mati, jangan cari pusara kita di bumi, tetapi carilah di hati manusia.

Kamis, 07 Mei 2009

AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU

Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?

Aku tidak mengetahui diriku sendiri.

Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Majusi, bukan Islam.

Bukan dari Timur, maupun Barat.

Bukan dari darat, maupun laut.

Bukan dari Sumber Alam,

bukan dari surga yang berputar,

Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;

Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;

Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;

Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;

Bukan dari dunia kini atau akan datang: surga atau neraka;

Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus;

Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak.

Baik raga maupun jiwaku: semuanya adalah kehidupan Kekasihku ...

EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH


Empat orang diberi sekeping uang.

Pertama adalah orang Persia, ia berkata, "Aku akan membeli anggur."

Kedua adalah orang Arab, ia berkata, "Tidak, karena aku ingin inab."

Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, "Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum."

Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, "Aku ingin stafil."

Karena mereka tidak tahu arti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.

Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, "Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping uang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping uang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu."

Mereka pun tahu bahwa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur.

Senin, 04 Mei 2009

Seorang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak pernah mencoba hal baru.

Albert Einstein